Hidayatullah.com—Mau tau apakah
produk-produk yang telah menyebar di tengah masyarakat sudah mendapat
sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), mudah caranya.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama
Indonesia (LPPOM MUI) menyiapkan satu aplikasi program Sistem
Identifikasi Produk Halal Indonesia (Indonesian Halal Product ldentification System) atau disebut pula ProHalal MUI.
Aplikasi yang bisa diunduh oleh sistem Android secara gratis ini bisa mengecek halal tidaknya suatu produk.
Program yang telah dilaunching pada tanggal 11 Januari 2014 oleh
mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr.
Ir. M. Hatta Radjasa ini bisa memastikan produk tersebut sudah
bersertifikat halal beserta informasi nama perusahaan, nomor sertifikat,
berlaku dari waktu tertentu hingga waktu kadaluarsa.
Menurut Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, cara pakainya mudah saja.
Para konsumen cukup melakukan pindai ke barcode produk maka akan
langsung keluar keterangan produk tersebut.
Nanti setelah di scan akan keluar nama perusahaan yang memproduksi, kapan kadarluasanya dan nomor sertifikat halal itu sendiri.
Namun jika di pindai dilakukan ke suatu produk dan ternyata belum ada
data keluar atau data belum terdaftar bukan berarti produk tersebut
tidak halal.*>>Unduh Pro Halal









Subhanallah....
Cintailah sunnah Nabi, tidak hanya adab2 sehari tapi seluruh apa yang telah Rasullah tetapkan dalam Dien Islam .. "Mau yg disukai atau tidak".
بَارَكَ اللهُ فِيْك
Sumber: Group Facebook "Sharing Herbal HNI HPAI" by Ani Anggraeni
SUNNAH NABI ITU MEMANG SUPER
By Unknown

1. Buah Khuldi
Buah Khuldi adalah buah terlarang dari surga yang telah menyebabkan
Bapak (Nabi Adam as.) kita dan Ibu (Siti Hawa) kita diturunkan dari
surga akibat memakan buah ini. Seperti apa yang telah tertulis dalam Al
Qur'an. Allah berfirman :
فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ
بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن
وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن
تِلْكُمَا
ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمَا
عَدُوٌّ مُّبِينٌ
"Maka syaitan
membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun
surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah
melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" (QS. Al-A'raaf : 22)
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ
"Kemudian syaitan
membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan
binasa?" (QS. Thaha : 120)
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا
وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰٓ
ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ
"Maka keduanya
memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya
dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga,
dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia." (QS. Thaha : 121)
Kami tidak tahu persis buahnya seperti apa. Namun, ada belasan buah yang
dianggap sebagai buah khuldi. Lima diantaranya adalah buah pohon
fig/ara, anggur, tomat, apel dan gandum.
2. Buah Anggur
Anggur merupakan salah satu tanaman yang dikenal umat manusia sejak lama. Anggur sudah dikenal sejak masa Nabi Nuh as. Tanaman yang berbuah manis dan lezat itu tumbuh merambat ke atas, berlawanan arah dengan ujung kuncupnya, dan searah dengan penopang anggur. Buah yang rasanya lezat itu, disebutkan dalam Alquran sebanyak 14 kali. Salah satunya adalah pada QS. An-Nahl ayat 11 yang berbunyi :
يُنۢبِتُ لَكُم بِهِ ٱلزَّرْعَ وَٱلزَّيْتُونَ
وَٱلنَّخِيلَ وَٱلْأَعْنَٰبَ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ
لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dia menumbuhkan
bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan
segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl : 11)
Buah anggur ini sangat baik untuk dimakan baik ketika masih segar
ataupun sudah kering. Anggur merupakan buah yang mudah dicerna, dapat
menggemukan, dan dapat menyuplai gizi yang yang cukup. Anggur hijau
maupun merah memiliki khasiat yang sama, keduanya bisa dimanfaatkan
untuk menjadi buah, makanan, minuman, maupun sebagai obat.
Sebagai obat, anggur memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Tahlbah mengungkapkan, anggur diyakini bisa mengobati batuk, memurnikan darah, membersihkan usus, pencernaan, bahkan bermanfaat untuk orang-orang yang terkena penyakit lambung. Tak hanya itu, anggur juga bisa dimanfaatkan bagi siapa saja yang henda melakukan diet (mengatur pola makanan).
Jus anggur, menurutnya, bisa membantu penyembuhan dari penyakit hemaroid
(wasir), gangguan pencernaan, batu ginjal dan gangguan kantong empedu.
Untuk itu, para peneliti menganjurkan untuk meminum segelas jus anggur,
sebelum sarapan dan sebelum makan malam.
Bahkan meminum segelas anggur sebelum tidur juga bisa membantu anda untuk tidur nyenyak tanpa insomnia yang mengganggu. Jus anggur juga baik untuk orang-orang yang keracunan, keletihan atau dalam masa penyembuhan atau terkena batu ginjal (kencing batu).
3. Buah Tin
Buah Tin tidak ada di daerah Hijaz maupun Madinah. Al Qur’an hanya
menyebutkan sekali dan di satu tempat saja, yaitu dalam QS. At-Tiin ayat
1.
Buah Tin mengandung unsur gula yang sangat tinggi dan juga mengandung garam utama, seperti kalsium, fosfor, besi dan sejumlah vitamin, seperti vitamin A dan B. Selain itu, juga mengandung vitamin K yang masuk dalam proses pembekuan darah dan berfungsi menghentikan pendarahan.
Manfaat dari buah tin adalah sebagai berikut :
- Untuk mengobati susah buang air besar
Seduhlah 3 sampai 4 butir buah tin kering dalam gelas yang berisi air dingin pada sore hari, lalu pada pagi harinya buah ini dimakan dan airnya diminum.
- Untuk mengobati penyakit usus atau lambung
Potong 6 sampai 7 buah tin kering, lalu tenggelamkan dalam minyak zaitun, dicampur beberapa potong jeruk nipis, lalu biarkan selama satu malam penuh dan potongan-potongan buah tin ini bisa dimakan beserta airnya pada pagi hari.
- Untuk mengobati luka dan bisul
Balutkan buah tin yang kering yang telah dididihkan dengan susu untuk memecah buah tin yang kering ini agar terbuka bagian dalamnya secara keseluruhan. Didihkan selama beberapa menit dengan susu biasa. Setelah dingin, tutuplah luka dengan ramuan ini dan letakan bagian dalam buah tin ini tepat diatas luka, lalu ikat dengan kain dan perbarui pembalutan ini tiga sampai empat kali dalam sehari.
- Untuk mengobati haid yang tidak teratur
Didihkan 25-30 daun tin dalam satu liter air, lalu minum. Ramuan ini untuk mengobati batuk juga gangguan haid, dan melancarkan haid. Ramuan ini berfungsi juga untuk obat kumur dan menyembuhkan peradangan pada gusi.
- Seduhan buah tin kering
Ramuan ini dapat membantu emperlancar kencing dan ASI.
4. Buah Zaitun
Dalam QS. An-Nahl ayat 11, Allah berfirman :
يُنۢبِتُ لَكُم بِهِ ٱلزَّرْعَ وَٱلزَّيْتُونَ
وَٱلنَّخِيلَ وَٱلْأَعْنَٰبَ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ
لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dia menumbuhkan
bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan
segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl : 11)
Manfaat buah zaitun tidak hanya terbatas pada asam linoleik. Misalnya, unsur klorin yang dikandungnya dapat meningkatkan fungsi liver lebih sempurna, sehingga dengan begitu memfasilitasi tubuh dalam mengeluarkan bahan buangan. Karena juga memberi sumbangan pada kerangka tubuh, buah zaitun dengan demikian membuat tubuh jadi kuat dan panjang usia. Unsur-unsur tersebut juga baik untuk serabut arteri otak.
Selain manfaat-manfaat yang sudah disebutkan itu, minyak zaitun adalah sumber penting bagi gizi manusia. Berbeda dengan mentega padat, minyak zaitun tidak meninggikan tingkat kolesterol di dalam darah; sebaliknya minyak ini tetap mengendalikannya. Karena itu, para dokter sangat menganjurkan pemakaian zaitun dalam hal masak-memasak. Sementara itu, apakah dalam keadaan panas atau dingin, minyak zaitun mengurangi jumlah asam pencernaan dan dengan demikian melindungi perut dari penyakit-penyakit radang usus dan sakit mag. Minyak zaitun juga membuat teraturnya gerakan kantong empedu.
Penelitian juga telah mengungkapkan bahwa minyak zaitun memiliki kemampuan tertentu untuk mencegah timbulnya penyakit urat darah koroner melalui pengurangan level LDL, sejenis kolesterol yang mengganggu kesehatan, sementara meninggikan tingkat kolesterol yang bermanfaat untuk kesehatan HDL di dalam darah.
Vitamin E, A, D, dan K dalam darah sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan kadar mineral dalam tubuh anak-anak dan orang dewasa. Ia memperkuat tulang-belulang dengan cara menstabilkan kalsium. Minyak zaitun merupakan unsur vital dalam membangun organisme-organisme tubuh. Unsur-unsur antioksidan semacam ini dan asam-asam lemak seperti asam linoleik, yang sangat penting bagi manusia, memperbanyak hormon dan sintesis membran sel-sel biologis. Karena vitamin-vitamin ini memperbaharui sel, mereka juga digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan yang terkait dengan usia seseorang dan perawatan kulit.
5. Buah Pisang
Buah Pisang adalah buah yang disebut dalam Al Qur'an sebagai salah satu buah-buahan surga. Seperti dalam QS. Al-Waqi'ah ayat 29. Dalam surat tersebut Allah berfirman :
وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ
"Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)," (QS. Al-Waqi'ah : 29)
Buah Pisang adalah buah yang sangat bergizi, terdiri atas air (75%), protein (1.3%) dan lemak (0.6%). Tiap buah pisang juga mengandung karbohidrat dan potassium dalam jumlah cukup. Di samping menolong menyembuhkan banyak penyakit, pisang sangat dianjurkan untuk penyembuhan demam, gangguan sistem kerja pencernaan, kejang-kejang, dan terkilir. Tingginya jumlah potassium yang dikandungnya (0.24%) memfasilitasi pembuangan ampas dari tubuh.
6. Buah Delima
Dalam QS. Al-An'aam ayat 141, Allah berfirman :
وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَ جَنَّٰتٍ مَّعْرُوشَٰتٍ وَغَيْرَ
مَعْرُوشَٰتٍ وَٱلنَّخْلَ وَٱلزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُۥ
وَٱلزَّيْتُونَ وَٱلرُّمَّانَ مُتَشَٰبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَٰبِهٍ ۚ كُلُوا۟
مِن ثَمَرِهِۦٓ إِذَآ أَثْمَرَ وَءَاتُوا۟ حَقَّهُۥ يَوْمَ حَصَادِهِۦ ۖ
وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
"Dan Dialah yang
menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon
korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah
haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir
miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-An'aam : 141)
Buah Delima adalah sejenis buah lain yang disebutkan di dalam Al-Qur`an,
mengandung potassium yang besar volumenya, selain dari mineral-mineral
lain seperti fosfor, kalsium, besi, dan sodium, dan vitaman-vitamin A,
B1, B2, B3, dan C. Bereaksi bersama sodium, potassium mengatur
ekuilibrium air tubuh dan menjaga detak jantung agar tetap normal.
Dengan memelihara keseimbangan kadar potassium-sodium, buah ini juga
menunjang kepekaan saraf dan otot agar berfungsi secara teratur,
mencegah edema, dan mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah.
Buah Delima menghilangkan rasa letih otot dan memungkinkannya bergerak
dengan mudah, dan juga menguatkan jantung.
7. Buah Kurma
Buah Kurma, buah-buahan yang disebut dalam surah Maryam, pohonnya tumbuh di padang gersang bersuhu panas dan banyak manfaatnya. Allah mengindentifikasikan khasiat penyembuhan dari buah ini dengan menceritakan pada Maryam, yang sedang menghadapi persalinan, supaya makan daging buah kurma.
"Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: 'Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum, dan bersenang hatilah...." (QS. Maryam : 24-26)
Allah mempunyai maksud tertentu dengan menyeru kita untuk memperhatikan buah kurma. Dengan meneliti isi kandungan buah ini akan membuat kita lebih paham tentang maksud Ilahi itu. Kurma, dengan kandungan 50% gula, sungguh sangat bergizi karena daging buahnya terdiri atas fruktosa dan glukosa yang keduanya berkalori tinggi, dan mudah serta cepat dicerna. Kandungan gulanya menenangkan saraf yang gelisah serta memberikan rasa aman pada kejiwaan. Sudah pasti tiap persalinan selalu mengeluarkan banyak darah, yang dengan sendirinya jumlah gula darah yang tertumpah karenanya cukup banyak. Karena gula yang lenyap itu harus diganti, keterlibatan kurma, seperti pada persalinan Maryam, nyata benar manfaatnya sebagai tambahan. Kurma juga mengurangi tekanan darah. Meskipun daging sangat besar manfaatnya, tapi tidaklah sebanding dengan lebih besarnya manfaat kurma segar dalam segala hal. Mengonsumsi terlalu banyak daging, yang tak terbantahkan mengandung banyak protein, tidaklah mustahil pada saat yang sama dapat mengakibatkan keracunan. Jadi, makanan-makanan ringan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, yang tentu saja mudah dicerna, hendaknya lebih menjadi pilihan.
Di saat yang sama, kurma segar memberikan manfaat besar kepada otak. Buah Kurma, dengan kandungan 2.2% protein, juga berisi banyak jenis vitamin A, B1, dan B2. Protein-protein ini melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi, menunjang sel-sel tubuh memperbaharui diri, dan menyeimbangkan cairan-cairan tubuh. Vitamin A meningkatkan kemampuan pandangan mata dan kekuatan badan, juga kekuatan tulang dan gigi. Vitamin B1 memfasilitasi jaringan saraf berfungsi sehat sempurna, menunjang tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi, mengatur selera makan dan pencernaan, serta memberdayakan metabolisme berasal dari protein dan lemak. Vitamin B2 memfasilitasi pembakaran protein-protein yang disebutkan tadi, karbohidrat, dan lemak yang diperlukan untuk penyedian energi dan pembaharuan sel.
Di samping itu, kurma juga mengandung banyak mineral yang esensial bagi tubuh (seperti potassium, sodium, kalsium, besi, mangan, dan tembaga). Bila potassium dan sodium bekerja bersamaan, mereka bertindak selaku pengatur ritme detak jantung. Dengan menfasillitasi pengalihan oksigen ke otak, potassium dapat memberdayakan pikiran jernih. Lebih jauh lagi, ia menyediakan kandungan alkali secukupnya pda cairan tubuh, merangsang ginjal mengeluarkan sampah-sampah racun metabolis, membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan menunjang pembentukan kulit sehat.
Itulah beberapa buah yang terdapat dalam Al Qur'an. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari apa yang telah Allah turunkan kepada kita semua. Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat.
sumber: http://ak4rtsuki.blogspot.co.id/2013/04/7-buah-dalam-al-quran.html
7 Buah dalam Al Qur'an
By Unknown
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ "Demi Tin dan Zaitun"
Oleh: Med HATTA
![]() |
Pesan Bukunya Sekarang! |
Tema ini diambil dari nama surah ke-095
dari al-Qur'an, yang juga merupakan ayat pertama dari surah tersebut,
yaitu tentang buah tin dan buah zaitun. Allah SWT bersumbah demi tin dan
zaitun karena kemulian dan keagungan kedua buah surgawi itu, seperti
yang akan diuraikan dalam tulisan sederhana ini, yang disadur dari buku
ke-2 penulis: "Mukjizat Pengobatan Herbal dalam al-Quran", sebagai berikut:
PERTAMA: BUAH TIN
Untuk
mengungkap rahasia sumpah Allah tentang buah surgawi yang penuh berkah
ini, author akan memulai kajian dari beberapa hal pokok seperti dibawah
ini:
Menjelaskan fakta sains buah tin dari jenis (Carica Ficus), yaitu jenis buah yang dimaksudkan ayat sumpah pada surah at-Tin diatas, menurut pakar tafsir kontemporer. Di Maroko dan negara-negara Afrika Utara lainnya, buah ini dikenal dengan sebutkan “karmouss” dan karena keberadaanya yang banyak tersebar di pesisir Laut Tengah, maka buah ini banyak sekali disebutkan dalam literatur-literatur sejarah kuno dan sebagaimana juga disebutkan pada kitab-kitab samawi.
Buah ini dikenal luas semenjak dahulu kala dengan mamfaat dan kegunaannya yang banyak untuk kepentingan medis bagi manusia. Sebagaimana fakta sains modern menjelaskan bahwa cairan tin yang dicampurkan pada banyak ramuan-ramuan medical memiliki kemanjuran tinggi. Oleh karena itu nabi Muhammad SAW mengomentari buah ini dalam salah satu Sabda-Nya: “Jika Aku mengatakan ada buah yang turun dari langit, maka buah inilah (menunjukkan buah tin)….”- Menonjolkan peranan utama lebah tin yang dikenal dengan Blastophaga psenes, yang bertanggung jawab terhadap pembuahan jenis tin ini, dimana secara natural tumbuhan ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui jenis lebah khusus tersebut, sebagaimana juga lebah terakhir ini tidak dapat melahirkan dan berkembang biak kecuali harus berada di dalam buah tin.
Pada kajian ini author akan berusaha mengkomfirmasikan antara fakta sains modern yang berdasarkan dari hasil riset-riset ilmia dengan fasilitas media dan tekneknologi canggih, dan dengan kajian imania yang kokoh, sambil memperhatikan proses pertumbuhan buah tin dan struktur yang prima bunga-bunga buah ini, serta hubungannya dengan Blastophaga psenes tadi, yaitu lebah yang berperan aktif dalam proses pembuahan buah tersebut.
Dengan harapan, Insya Allah, dapat mendekatkan kita dalam memahami rahasia sumpah Allah pada ayat di atas, yang juga merupakan isyarat rabbania pada keagungan makhluk tumbuhan ini. Sekaligus mengkomfirmasikan atas anugerah besar yang terdapat pada buah surgawi ini, serta perumpamaan dan mamfaat-mamfaat dari makhluk Allah SWT yang maha dahsyat.Adapun kata-kata kunci yang author terapkan dalam memahami ayat yang mulia ini adalah: (Sumpah – tin – lebah pembuah – jantan – betina (keramat).
Empat Fakta Sains Buah Tin:
Pertama, Buah tin merupakan golongan tumbuhan berasal dari jenis Ficus:
Adalah dari keluarga Tut Moraceae yang namanya diambil dari tut putih alba Morus, yang terakhir ini merupakan simbol dari keluarga tersebut.
Jika di bandingkan antara buah tut dan tin seperti pada gambar di atas, maka nampak yang pertama berbentuk tin yang terbalik bunga-bunganya sebagaimana terlihat pada stand bunga, berbeda dengan tin yang bunga-bunganya terdapat dalam bungkusan, dan tidak bertemu di luar kecuali melalui pembuka diatas bungkusan, semua tergolong jenis buah. (Lihat: Gambar perbandingan antara buah tut dan tin di atas ini).
Menurut ahli Biologi pohon tin dari jenis Ficus terdapat 700 jenis, tersebar diseluruh pelosok dunia, umumnya paling banyak dikenal masyarakat luas adalah diantaranya jenis yang dipergunakan untuk decorasi rumah, apartemen dan koridor-koridor building seperti jenis Benjamina Ficus. Dan jenis untuk menghias taman-taman seperti Ficus macrophylla. Ada juga jenis lain untuk penghias jalan dan trotoir seperti Ficus microcarpa yang banyak terdapat di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Jenis tin yang akan kita kaji disini adalah jenis Ficus carica, yang dikenal dalam darijah Marocain (Maroko) dan masyarakat Afrika Utara dengan “karmouss” yang masih segarnya dan "chereha" yang sudah dikeringkan, tumbuh banyak di daerah Laut Tengah dimana merupakan daerah asal pohon tin tersebut.
Jika di bandingkan antara buah tut dan tin seperti pada gambar di atas, maka nampak yang pertama berbentuk tin yang terbalik bunga-bunganya sebagaimana terlihat pada stand bunga, berbeda dengan tin yang bunga-bunganya terdapat dalam bungkusan, dan tidak bertemu di luar kecuali melalui pembuka diatas bungkusan, semua tergolong jenis buah. (Lihat: Gambar perbandingan antara buah tut dan tin di atas ini).
Menurut ahli Biologi pohon tin dari jenis Ficus terdapat 700 jenis, tersebar diseluruh pelosok dunia, umumnya paling banyak dikenal masyarakat luas adalah diantaranya jenis yang dipergunakan untuk decorasi rumah, apartemen dan koridor-koridor building seperti jenis Benjamina Ficus. Dan jenis untuk menghias taman-taman seperti Ficus macrophylla. Ada juga jenis lain untuk penghias jalan dan trotoir seperti Ficus microcarpa yang banyak terdapat di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Jenis tin yang akan kita kaji disini adalah jenis Ficus carica, yang dikenal dalam darijah Marocain (Maroko) dan masyarakat Afrika Utara dengan “karmouss” yang masih segarnya dan "chereha" yang sudah dikeringkan, tumbuh banyak di daerah Laut Tengah dimana merupakan daerah asal pohon tin tersebut.
Fakta Kedua, Tentang Biologis Tin dan Beberapa Keistimewaannya:
- Buah Tin: Adalah ibarat sebuah bungkusan yang didalamnya terdapat ratusan bunga-bunga tersebar diatas stand bunga, terbagi kepada dua macam (Lihat: Buah Tin Ibarat Bungkusan): Gambar pertama, bunga jantan terdapat pada bagian dekat mulut bungkusan, berperan secara umum dalam proses pembuahan. Dan gambar kedua, bunga-bunga betina tersebar pada bagian moncong yang berperan mensuplai ransum makanan dan mengontrol perkembangan binatang-binatang, atau menproduksi buah setelah terjadi proses pembuahan.
- Pohon Tin Jantan dan Betina: Sebagai fungsi utamanya mengontrol buah matang yang tumbuh dari pohon tin, dapat diklasifikasikan pohon ini kepada dua jenis: Pohon jantan Cnaprifiguier, merupakan tempat indo kos lebah-lebah pembuah, dan buah dari pohon ini digunakan untuk reproduksi dan berkembang biak bagi lebah-lebah tersebut, serta buahnya tidak bisa dimakan manusia. Dan jenis Pohon betina Figuier Domestique, yang menampung lebah-lebah yang membawa benih pembuahan pada bunga-bunga tin betina, dan menghasilkan buah tin yang matang dan lezat dimakan.
- Tin dan Lebah Khusus Membuahinya: Lebah Blastophaga psenes dari keluarga Agonidae memainkan peranan sangat penting pada proses pembuahan tin Ficus carica, karena jenis tin ini tidak dapat dibuahi kecuali melalui lebah khusus itu. Dan sebagaimana lebah jenis ini tidak bisa melahirkan dan berkembang biak kecuali di dalam jenis buah tin tersebut.
- Pohon Tin Jantan Caprifiguier, berperan penting pada perkembangan jenis tin, merupakan penampungan lebah-lebah. Silih berganti di atas dahan pohon ini pada tiga generasi buah tin. Ketiga generasi itu adalah: (Mamme, Profichi dan Mammoni). Diantaranya ada dua generasi yaitu Mammoni dan Mamme) merupakan tempat pertumbuhan lebah dan mempertahankan kelanjutan jenisnya, lebah penghuni dua generasi buah tin ini tidak memainkan peranan dalam proses pembuahan bunga-bunga tin. Adapun generasi yang ketiga yaitu disebut dengan Tin Profichi, inilah yang berperan memindahkan benih buah ke bunga-bunga tin betina. Dan bunga-bunga betina ini menyuplai makanan bagi lebah-lebah, Tin Mamme bertanggung jawab memelihara kelangsungan kehidupan bagi lebah-lebah tersebut, SubhanalLah...
- Pohon Tin Betina: Pohon ini juga memiliki tiga generasi seperti di atas (Mamme, Mammoni dan Profichi), dan tin Mammoni betina merupakan generasi yang menerima lebah-lebah pembuah yang datang dari tin Profichi jantan serta membentuknya menjadi buah yang matang dan siap di konsumsi manusia.
Fakta Keempat, Tin dan Proses Penyebarannya:
Selain dengan cara pembibitan yang
dilakukan oleh petani dan menyebarkan ke perkebunan-perkebunan serta
lahan-lahan hijau, ada juga andil binatang-binatang tertentu seperti
burung-burung dan binatang-binatang mamalia jenis kecil menyebarkan tin
ini ke daerah-daerah tertentu….
Fakta Imania (Tinjauan Pakar Tafsir):Allah SWT menyebutkan beberapa jenis buah dan tumbuh-tumbuhan di dalam al-Qur’an, menyebutkan buah tin sekali saja pada surah at-Tin. Surah terakhir ini merupakan surah satu-satunya mengambil judul nama tumbuhan, berbeda dengan surah yang bertema binatang yang banyak menjadi judul surah-surah al-Qur’an seperti: (Al-Baqarah = Sapi betina, an-Naml = semut, an-Nahl = lebah, al-'Ankabuut = laba-laba dan al-Fiil = gajah).
Buah tin disebutkan pada surah yang
mengatasnamakan dirinya sendiri dan dalam bentuk sumpah pula, maka kami
merasa perlu memberikan perhatian khusus dalam kajian ini. Ahli
tafsir sendiri dalam mengomentari kasus ini berbeda pendapat menafsirkan
buah yang disumpahkan itu, sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud
adalah buah tin itu sendiri yang dapat dimakan oleh manusia. Ada pula
menafsirkan tin sebagai tempat-tempat tertentu seperti: gunung, mesjid
atau kota.
Perbedaan pendapat pakar tafsir, antara tin sebagai buah dan tin sebagai tempat, mengundang banyak spekulasi dan menyikapinya pun harus kembali kepada besik perkara yaitu perbedaan mereka antara tafsir dan ta’wil. Sebagai diketahui bahwa kata tafsir hanya disebutkan sekali saja pada surah al-Furqan, sedangkan ta’wil disebutkan pada tiga surah yaitu (al-A’raf, al-Kahfi dan Yunus).
Penulis disini tidak bermaksud berpanjang lebar membahas perbedaan antara tafsir dan ta’wil, karena membutuhkan pembahasan khusus dan sangat panjang. Sebagai isyarat saja bahwa tafsir menyangkut riwayat biasanya mendifinisikan lafadz dan Kalimat-kalimat saja, sedangkan ta’wil lebih focus ke dirayah yang mengutamakan arti secara umum dan paragraph.
Jika kita merujuk pada metode riwayat, maka ditafsirkan tin sebagai buah yang dapat dimakan dan dikenal luas semenjak dahulu kala. Tetapi jika diartikan dengan tempat, maka masuk kita masuk keranah ta’wil yang menyangkut dirayah, dimana setiap orang bisa mena’wilkan sesuai dengan pemahaman dan tingkat keilmuannya.
Lihat misalnya tafsir Ibn Katsir tentang surah at-Tin, tampak jelas sebahagian ahli tafsir mengomentari tiga sumpah yang ada: (Sumpah tentang Tin dan zaitun, sumpah tentang Thuur Sinai, sumpah tentang Kota yang aman/ kita ada kajian khusus kasus-kasus tersebut, Lihat: diblog ini), dan mengaitkannya satu sama lain. Menurut pemahaman mereka behwa Allah bersumpah demi tiga tempat, setiap tempat tersebut diutuskan-Nya nabi dan rasul pembawa syariat: Pertama, Tin dan Zitun: yaitu “Bait al-Maqdis”, tempat diutusnya nabi Isa as. Kedua, Thuur Sinai: yaitu sebuah gunung dimana nabi Musa as berdialog langsung dengan Allah SWT, yaitu tempat diutusnya nabi Musa as. Dan tempat ketiga adalah "Kota yang aman", yaitu kota Makkah dimana nabi Muhammad SAW diutus.
Sedangkan di dalam tafsir Siyyid Quthub, lebih banyak merekap pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, diantaranya ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah pohon tin yang daun-daunnya dipakai nabi Adam dan isterinya Hawa menutupi tubuhnya setelah dilucuti pakaiannya di Surga tempatnya sebelum turun ke dunia fana ini. Dan pendapat lain mengatakan bahwa tempat tumbuhnya pohon tin di sebuah gunung dimana perahu nabi Nuh as terdampar setelah banjir besar dunia.
Diatas hanya sekelimit kecil saja yang dapat kami sajikan dari pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, yang pada umumnya memahami ayat sumpah “wat-Tin” sebagai tempat tertentu. Sebagaimana juga ayat sumpah “wat-Tin” ini dapat tafsirkan sebagai jenis buah yang agung, rahasianya pada proses pembentukannya telah kita lihat pada kajian Fakta sains diatas, disamping juga memeliki keampuhan-keampuhan medis yang ganda.
Dikuatkan pula hadits nabi diriwayatkan oleh Abu Dardaa, bahwasanya telah dihidungkan kepada nabi sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak shahabat-shahabatnya menyantapnya bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan ada buah turun dari surga, maka buah inilah...”
Ibn Alqayyim dalam bukunya “ath-Thib Annabawi” mengomentari riwayat hadits diatas: "Menguji kemanjuran pengobatan nabi sebagai tersebut dalam hadits ini, dapat dirilis beberapa teori. Pada jaman dahulu kala buah tin telah banyak dipakai untuk kepentingan medis, tokoh-tokoh kedokteran periode awal juga seperti Ibn Sina telah banyak mengetahui buah tin mempunyai banyak faedah medis..." Dan pengobatan traditional pada dekade terakhir ini juga mengenal kemujaraban tin, dimana dianggap secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengobati luka-luka, borok, flu burung, mag, gangguan sirkulasi mensturasi dan luka bakar.
Mengingat karena kadar kandungan gulanya tinggi, buah tin - kering – bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olah-ragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolestrol. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
Dari keterangan diatas menegaskan bahwa tin merupakan buah yang sangat dahsyat, memeliki kegunaan medis yang sangat banyak. Menurut Ibn al-Qayyim al-Jouzi lagi bahwa: "Mengingat tin tidak terdapat didaratan Hijaz dan kota Madinah, serta langkah penyebutannya dalam sunnah, karena lahan tin memang tidak serasi dengan lahan kurma. Akan tetapi, Allah Bersumpah di dalam al-Qur’an demi tin karena manfaat dan kegunaannya yang sangat banyak itu..." Maka Ibn al-Qayyim berkesimpulan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah buah tin yang telah dikenal luas itu.
Ini masih berkisar pada buah tin saja, tanpa bermaksud melewati buah zaitun yang terdapat pada ayat sumpah yang sama, karena akan ada kajian khusus tentang zaitun setelah ini, sekarang masih fokus pada tin.
Setelah musim dingin yang merupakan periode penting perkembangan lebah tin jenis mamme jantan, tiba musim gugur atau persisnya bulan Mei giliran lebah memasuki tin Profichi jantan, bertepatan pula sebelum mekarnya bunga-bunga betina dan jantan Protandrie agar lebah melepaskan telornya pada kandungan bunga-bunga betina yang dimaksudkan sebagai ransum makanan.
Waktu yang dipergunakan mencapai lebah sempurna hingga dapat keluar dari tempat telor bertepatan dengan matangnya benih yang terdapat pada bunga-bunga jantan. Keluarnya lebah-lebah tersebut dari Profichi jantan membawa benih memaksakannya – dalam tempo terbatas - mencari buah tin jenis Mammoni betina yang sangat membutuhkannya atau bunga-bunganya sedang mekar.
Ketika lebah-lebah tersebut telah memasuki buah jenis terakhir ini dengan maksud meletakkan telornya dalam tempo yang sangat terbatas dan tempat yang pas demi mengamankan makanannya, maka saat yang bersamaan bunga-bunga Mammoni betina membutuhkan bahan tersebut. Kemudian setelah selesai semua proses ini, terbentuklah sejumlah besar dari kandungan buah yang seterusnya menjadi matang pada saat tertentu. Mungkinkah ini hanya kebetulan saja…?
Dapat dipastikan bahwa yang mengamati karakter lebah-lebah ini yang mencari tempat yang tepat meletakkan telornya, lebih khusus ketika masuknya ke tin betina, akan berdecak kagum dan membuatnya bertanya-tanya: Kenapa lebah tin senantiasa berusaha mengulang perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan oleh induknya masuk ke tin Profichi jantan, padahal tidak pernah menyaksikan induknya…?
Jawabnya sederhana saja, lebah yang sangat kecil ini, umurnya hanya berbilang hari saja dan tidak punya nalar dan ilmu, diciptakan oleh Allah SWT dan memberinya insting, serta mengarahkannya kepada apa yang wajib dilakukan demi kelestariaanya. Sungguh benar Allah dalam Firman-Nya:
Perbedaan pendapat pakar tafsir, antara tin sebagai buah dan tin sebagai tempat, mengundang banyak spekulasi dan menyikapinya pun harus kembali kepada besik perkara yaitu perbedaan mereka antara tafsir dan ta’wil. Sebagai diketahui bahwa kata tafsir hanya disebutkan sekali saja pada surah al-Furqan, sedangkan ta’wil disebutkan pada tiga surah yaitu (al-A’raf, al-Kahfi dan Yunus).
Penulis disini tidak bermaksud berpanjang lebar membahas perbedaan antara tafsir dan ta’wil, karena membutuhkan pembahasan khusus dan sangat panjang. Sebagai isyarat saja bahwa tafsir menyangkut riwayat biasanya mendifinisikan lafadz dan Kalimat-kalimat saja, sedangkan ta’wil lebih focus ke dirayah yang mengutamakan arti secara umum dan paragraph.
Jika kita merujuk pada metode riwayat, maka ditafsirkan tin sebagai buah yang dapat dimakan dan dikenal luas semenjak dahulu kala. Tetapi jika diartikan dengan tempat, maka masuk kita masuk keranah ta’wil yang menyangkut dirayah, dimana setiap orang bisa mena’wilkan sesuai dengan pemahaman dan tingkat keilmuannya.
Lihat misalnya tafsir Ibn Katsir tentang surah at-Tin, tampak jelas sebahagian ahli tafsir mengomentari tiga sumpah yang ada: (Sumpah tentang Tin dan zaitun, sumpah tentang Thuur Sinai, sumpah tentang Kota yang aman/ kita ada kajian khusus kasus-kasus tersebut, Lihat: diblog ini), dan mengaitkannya satu sama lain. Menurut pemahaman mereka behwa Allah bersumpah demi tiga tempat, setiap tempat tersebut diutuskan-Nya nabi dan rasul pembawa syariat: Pertama, Tin dan Zitun: yaitu “Bait al-Maqdis”, tempat diutusnya nabi Isa as. Kedua, Thuur Sinai: yaitu sebuah gunung dimana nabi Musa as berdialog langsung dengan Allah SWT, yaitu tempat diutusnya nabi Musa as. Dan tempat ketiga adalah "Kota yang aman", yaitu kota Makkah dimana nabi Muhammad SAW diutus.
Sedangkan di dalam tafsir Siyyid Quthub, lebih banyak merekap pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, diantaranya ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah pohon tin yang daun-daunnya dipakai nabi Adam dan isterinya Hawa menutupi tubuhnya setelah dilucuti pakaiannya di Surga tempatnya sebelum turun ke dunia fana ini. Dan pendapat lain mengatakan bahwa tempat tumbuhnya pohon tin di sebuah gunung dimana perahu nabi Nuh as terdampar setelah banjir besar dunia.
Diatas hanya sekelimit kecil saja yang dapat kami sajikan dari pendapat-pendapat ahli tafsir terdahulu, yang pada umumnya memahami ayat sumpah “wat-Tin” sebagai tempat tertentu. Sebagaimana juga ayat sumpah “wat-Tin” ini dapat tafsirkan sebagai jenis buah yang agung, rahasianya pada proses pembentukannya telah kita lihat pada kajian Fakta sains diatas, disamping juga memeliki keampuhan-keampuhan medis yang ganda.
Dikuatkan pula hadits nabi diriwayatkan oleh Abu Dardaa, bahwasanya telah dihidungkan kepada nabi sebuah menu dari buah tin, maka nabi mengajak shahabat-shahabatnya menyantapnya bersama, beliau lalu bersabda: “Jika Aku mengatakan ada buah turun dari surga, maka buah inilah...”
Ibn Alqayyim dalam bukunya “ath-Thib Annabawi” mengomentari riwayat hadits diatas: "Menguji kemanjuran pengobatan nabi sebagai tersebut dalam hadits ini, dapat dirilis beberapa teori. Pada jaman dahulu kala buah tin telah banyak dipakai untuk kepentingan medis, tokoh-tokoh kedokteran periode awal juga seperti Ibn Sina telah banyak mengetahui buah tin mempunyai banyak faedah medis..." Dan pengobatan traditional pada dekade terakhir ini juga mengenal kemujaraban tin, dimana dianggap secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti mengobati luka-luka, borok, flu burung, mag, gangguan sirkulasi mensturasi dan luka bakar.
Mengingat karena kadar kandungan gulanya tinggi, buah tin - kering – bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olah-ragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolestrol. Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
Dari keterangan diatas menegaskan bahwa tin merupakan buah yang sangat dahsyat, memeliki kegunaan medis yang sangat banyak. Menurut Ibn al-Qayyim al-Jouzi lagi bahwa: "Mengingat tin tidak terdapat didaratan Hijaz dan kota Madinah, serta langkah penyebutannya dalam sunnah, karena lahan tin memang tidak serasi dengan lahan kurma. Akan tetapi, Allah Bersumpah di dalam al-Qur’an demi tin karena manfaat dan kegunaannya yang sangat banyak itu..." Maka Ibn al-Qayyim berkesimpulan bahwa yang dimaksud ayat sumpah adalah buah tin yang telah dikenal luas itu.
Ini masih berkisar pada buah tin saja, tanpa bermaksud melewati buah zaitun yang terdapat pada ayat sumpah yang sama, karena akan ada kajian khusus tentang zaitun setelah ini, sekarang masih fokus pada tin.
Tin dan Peranan Waktu dalam Pembentukan Buahnya:Allah SWT telah menciptakan waktu dan mengaitkannya dengan system alam raya ini, serta bersumpah demi waktu pada ayat ke-1 surah al-Ashar:
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia senantiasa merugi….”.Ini suatu indikasi penting betapa waktu merupakan tanda dan warning atas Kekuasaan dan Hikmah Allah SWT. Sebagaimana tin merupakan salah satu makhluk tumbuhan yang juga mencerminkan rekayasa Sang Pencipta, maka waktu sangat berperan dalam proses pertumbuhan tin.
Setelah musim dingin yang merupakan periode penting perkembangan lebah tin jenis mamme jantan, tiba musim gugur atau persisnya bulan Mei giliran lebah memasuki tin Profichi jantan, bertepatan pula sebelum mekarnya bunga-bunga betina dan jantan Protandrie agar lebah melepaskan telornya pada kandungan bunga-bunga betina yang dimaksudkan sebagai ransum makanan.
Waktu yang dipergunakan mencapai lebah sempurna hingga dapat keluar dari tempat telor bertepatan dengan matangnya benih yang terdapat pada bunga-bunga jantan. Keluarnya lebah-lebah tersebut dari Profichi jantan membawa benih memaksakannya – dalam tempo terbatas - mencari buah tin jenis Mammoni betina yang sangat membutuhkannya atau bunga-bunganya sedang mekar.
Ketika lebah-lebah tersebut telah memasuki buah jenis terakhir ini dengan maksud meletakkan telornya dalam tempo yang sangat terbatas dan tempat yang pas demi mengamankan makanannya, maka saat yang bersamaan bunga-bunga Mammoni betina membutuhkan bahan tersebut. Kemudian setelah selesai semua proses ini, terbentuklah sejumlah besar dari kandungan buah yang seterusnya menjadi matang pada saat tertentu. Mungkinkah ini hanya kebetulan saja…?
Tin dan Lebah Pembuah:Amat jelas dari kajian ini bahwa lebah tin yang mencari tempat pengamanan tepat menyimpan makanan untuk pertumbuhan telornya dan juga untuk memelihara kelangsungan hidup jenisnya, dia meletakkan telornya dengan teknik yang tepat disamping telor bunga untuk keperluan terakhir ini yang khusus memerlukan makanan pada saat dibuahinya dan mencari protein terdapat pada telor bunga yang membantu atas perkembangan telor-telor tersebut.
Dapat dipastikan bahwa yang mengamati karakter lebah-lebah ini yang mencari tempat yang tepat meletakkan telornya, lebih khusus ketika masuknya ke tin betina, akan berdecak kagum dan membuatnya bertanya-tanya: Kenapa lebah tin senantiasa berusaha mengulang perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan oleh induknya masuk ke tin Profichi jantan, padahal tidak pernah menyaksikan induknya…?
Jawabnya sederhana saja, lebah yang sangat kecil ini, umurnya hanya berbilang hari saja dan tidak punya nalar dan ilmu, diciptakan oleh Allah SWT dan memberinya insting, serta mengarahkannya kepada apa yang wajib dilakukan demi kelestariaanya. Sungguh benar Allah dalam Firman-Nya:
Artinya: “Sucikanlah nama Tuhan-mu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan -Nya, dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk” (QS: 87: 1-3).Allah yang menciptakan lebah-lebah ini, telah menciptakan alam raya, menyempurnakan segala sesuatu dan menentukan kadar setiap sesuatu serta mengarahkannya berjalan sesuai system berlaku.
Dan kenapa pula lebah ini memaksakan
diri masuk kedalam tin betina padahal akan menghilangkan kedua sayapnya
dan sebagian anggota badannya, serta sudah pasti tidak akan sukses
meraih apa yang diinginkannya…?
Menurut Fakta ilmia diperoleh bahwa lebah ini semenjak dari dahulu kala - betapapun usahanya - selalu gagal dalam missinya meletakkan telornya dalam bunga-bunga tin betina. Akan tetapi tanpa disadarinya dan diluar kehendaknya telah memindahkan benih diatas bunga-bunga tin untuk pembuahan yang terakhir ini dan berandil dalam pematangan buah tin.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kenyataan ini bahwa lebah-lebah yang berada dalam tin jantan sukses meletakkan telornya selanjutnya berhasil memelihara kelestarian keturunannya, adapun yang berada dalam tin betina Allah-lah yang mengatur lebah-lebah ini untuk memperoleh buah tin yang disumpahkan tersebut, selanjutnya menundukkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah:
Menurut Fakta ilmia diperoleh bahwa lebah ini semenjak dari dahulu kala - betapapun usahanya - selalu gagal dalam missinya meletakkan telornya dalam bunga-bunga tin betina. Akan tetapi tanpa disadarinya dan diluar kehendaknya telah memindahkan benih diatas bunga-bunga tin untuk pembuahan yang terakhir ini dan berandil dalam pematangan buah tin.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kenyataan ini bahwa lebah-lebah yang berada dalam tin jantan sukses meletakkan telornya selanjutnya berhasil memelihara kelestarian keturunannya, adapun yang berada dalam tin betina Allah-lah yang mengatur lebah-lebah ini untuk memperoleh buah tin yang disumpahkan tersebut, selanjutnya menundukkan kepada manusia, sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-NYA lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan” (QS: 31: 20).
Kegunaan Dan Kandungan Nutrisi Pohon Tin:
Buah tin dapat dimakan segar,
dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera
dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali
buah tin diolah sebagai sayuran. Adapun kandungannya per 100 gram,
yaitu:
- Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
- Energy 250 kcal 1040 kJ
- Carbohydrates 63.87 g
- Sugars 47.92 g
- Dietary fiber 9.8 g
- Fat 0.93 g
- Protein 3.30 g
- Thiamine (Vit. B1) 0.085 mg 7%
- Riboflavin (Vit. B2) 0.082 mg 5%
- Niacin (Vit. B3) 0.619 mg 4%
- Pantothenic acid (B5) 0.434 mg 9%
- Vitamin B6 0.106 mg 8%
- Folate (Vit. B9) 9 μg 2%
- Vitamin C 1.2 mg 2%
- Calcium 162 mg 16%
- Iron 2.03 mg 16%
- Magnesium 68 mg 18%
- Phosphorus 67 mg 10%
- Potassium 680 mg 14%
- Zinc 0.55 mg 6%
Pohon Tin Dan Khasiat Herbal Natural:
Sebuah riwayat dari Abu Dardaa,
bahwasanya telah dihidangkan kepada nabi SAW sebuah menu dari buah tin,
maka nabi mengajak sahabat-sahabatnya menyantap bersama, beliau lalu
bersabda: “Jika Aku mengatakan buah turun dari surga, maka buah ini-lah...”
Menurut Imam Ibnu al-Jawziyyah, Buah Tin memiliki banyak khasiat, diantaranya dapat mengurangi penyakit sesak nafas, membersihkan hati dan limpa juga pengencer dahak serta memberi khasiat yang baik pada tubuh, sebagai langkah pencegahan untuk melawan racun di tubuh kita.
Oliver Alabaster mengatakan, jika anda mengambil Buah Tin, maka sebenarnya anda telah mengambil makanan yang menjamin kesehatan anda dalam jangka panjang.
Buah Tin adalah "Nature's most nearly perfect fruit", yaitu buah yang hampir mencapai tahap kesempurnaan secara keseluruhan.
Buah tin telah dianggap oleh pakar-pakar makanan - saat ini - sebagai makanan Nutraseutikal (functional food),
karena Buah Tin bukan sekedar mengandung zat-zat yang berkhasiat,
bahkan lebih dari itu dan bermanfaat sebagai penjaga tubuh dan mampu
mencegah serangan penyakit-penyakit tertentu.
Pohon tin merupakan salah satu tumbuhkan herbal tertinggi akan sumber kalsium dan serat.
Menurut USDA data untuk Misi variasi, menyimpulkan bahwa:
- Buah tin kering terkaya akan serat, tembaga, mangan, magnesium, kalium, kalsium, dan vitamin K, relatif diperlukan terhadap kebutuhan tubuh manusia.
- Buah tin karena kaya kandungannya akan serat, maka mampu mengurangi berat badan. Oleh karena itu Buah tin sangat sesuai mengatasi masalah berat badan.
- Buah tin juga kaya dengan vitamin A dan B serta kadar tertentu dari vitamin C. Dan mengandung garam pokok seperti: Kalsium, fosfor, zat besi yang membangun pertumbuhan badan dan pembangkit tekanan darah.
- Kandungan-kandungan buah tin seperti serat, kalium, dan magnesium dapat mengurangi serangan angin dan mampu mengontrol tekanan darah tinggi.
- Dalam sebuah studi, 40 gram bagian buah tin kering (dua ukuran medium tin) menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kapasitas antioksidan plasma dalam darah.
- Gabungan zat yang terkandung dalam buah tin yaitu serat yang tinggi dan karbohidrat dalam bentuk yang ringkas, yaitu glukosa dan fruktosa mampu mengontrol kadar gula darah seseorang.
- Hasil penelitian dalam 100 gram buah Tin, mengandung 20% daripada kebutuhan zat serat harian tubuh kita. Dari jumlah tersebut, lebih 28% adalah jenis serat terlarut. Penelitian menunjukkan, bahwa serat terlarut bisa membantu gula dalam darah dan mengurangi kolesterol dalam darah dengan mengikatnya di dalam saluran pencernaan, manakala serat tidak larut, dapat melindungi dan mencegah kanker usus besar (koion) .
- Tin memiliki jumlah yang lebih kecil dari banyak nutrisi lain, ia memiliki efek pencahar dan mengandung banyak antioksidan, merupakan sumber yang baik flavonoid dan polyphenol.
- Kandungan serat yang terdapat di dalam buah tin dapat memperlahan proses penyerapan glukosa di usus kecil, untuk itu sangat cocok bagi penderita penyakit kencing manis.
- Buah tin dipergunakan sebagai bahan pelancar (laxative), penahan sakit dan unsur perkumuhan air kencing (diuretik).
- Buah tin mengandung khasiat yang tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan yang lain, ia tidak mengandung garam, lemak dan kolesterol, tetapi mengandung lebih tinggi kalium, serat dan zat besi.
- Buah Tin dipercayai mempunyai bahan yang dapat melawan kanker, ia mengandung "polyphenols" yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan yang amat penting bagi tubuh, karena dapat berfungsi sebagai free radical dalam tubuh yang menyebabkan kanker.
- Buah Tin juga mengandung unsur lain yang menjadi bahan anti kanker, yaitu "benzaldehyde" dan "coumarins". "Benzaldehyde" telah terbukti mampu bertindak sebagai bahan anti tumor sedangkan "coumarins" adalah untuk merawat kulit dan kanker prostate.
- Buah tin telah dikenal kemujarabannya oleh ahli pengobatan tradisional pada dekade terakhir ini, khususnya pengobatan herbal, dan diakui secara medis menyembuhkan berbagai penyakit seperti: Mengobati luka-luka, borok, flu burung, maag, gangguan sirkulasi menstruasi pada wanita dan luka bakar.
- Buah tin kering mengandung kadar gula tinggi, dan sangat bagus dikonsumsi oleh anak-anak, orang diet dan olahragawan, tetapi hendaknya dihindari oleh penderita gula tinggi dan kolesterol.
Tips Penyembuhan Buah Tin Kering:
Pernah sekali - di bulan Ramadhan 2008 –
penulis terserang batuk berat disertai dahak yang kental, oleh seorang
kuli angkat di Casablanca, International Foire menyarankan mengambil 7 buah tin kering (cherrehah dalam
bahasa Maroko), dibelah dan diisi masing-masing 1 biji bawang putih,
lalu digoreng pakai minyak zaitun, dan – Alhamdulillah – hasilnya sangat
mujarab sekali. Silahkan coba.
sumber:http://my-bukukuning.blogspot.co.id/2012/04/buah-tin-dan-zaitun-dalam-al-quran.html#.VsIXSEApr5f
KHASIAT BUAH TIN DALAM AL-QUR'AN
By Unknown
Oleh Ibnu K - 7016 5
Sebagian orang mungkin menyangka bahwa halal tidaknya jilbab atau kerudung ditentukan oleh bentuk atau modelnya. Yang seperti punuk unta dan memperlihatkan leher dianggap tidak halal alias tidak syar’i.
Namun, Zoya membeberkan perbedaan jilbab halal dan tidak halal dari bahan dan proses pembuatannya sebagaimana makanan. Sehingga kain jilbab tersebut halal atau haram.
“Yang membedakan antara kain yang halal dan haram adalah penggunaan emulsifier pada saat pencucian kain tersebut, untuk produk halal bahan pembuatan emulsifiernya menggunakan tumbuhan sedangkan untuk yang tidak halal emulsifiernya menggunakan gelatin babi,” demikian isi iklan Zoya kerudung bersertifikat halal pertama di Indonesia seperti diunggah akun Istagram @zoyalovers.
Iklan itu pun memantik komentar beragam. Sebagian netizen mendukung sedangkan sebagian netizen lainnya tidak setuju.
“Koq kesannya “menyudutkan” busana muslim yang lain bahwa busana muslim.yang lain adalah haram karena ga ada sertifikasi halal dari MUI,” kata akun @mrsmerri16.
“Alhamdulillah, keluarga saya terutama mamah dan saudara-saudara saya semakin percaya dengan kualtias zoya, sukses terus,” kata akun @ugienugi. [Ibnu K/Bersamadakwah]
Apa Bedanya Kerudung Halal dan Tidak Halal? Ini Kata Zoya
By Unknown

Sejarah perkembangan kehalalan di Indonesia bermula dari
beberapa kasus. Salah satunya adalah kasus lemak babi pada tahun 1988
yang kemudian berkembang menjadi isu nasional dan berdampak pada
perekonomian. Sehingga akhirnya pada tahun 1989 didirikanlah LP POM MUI
oleh Majelis Ulama Indonesia.
Selain sebagai bentuk tanggung jawab MUI untuk melindungi masyarakat, lembaga pengkajian halal-haram tersebut juga didirikan sebagai bagian dari upaya untuk memberikan ketenteraman batin umat. Caranya adalah dengan menerbitkan sertifikasi Halal untuk beberapa produk seperti pangan, obat, dan kosmetika sehingga aman untuk dikonsumsi kaum Muslim.
Bagi umat Islam, mengkonsumsi yang halal dan thayib (baik, aman, higenis) merupakan perwujudan dari ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah. Oleh karena itu tuntutan terhadap produk halal pun semakin gencar disuarakan konsumen muslim, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Hal ini terkait dengan perintah Allah kepada manusia, sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur'an, Surat Al Maidah: 88 yang artinya:
"dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya"
Memakan yang halal dan thayib merupakan perintah dari Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap manusia yang beriman. Bahkan perintah ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah: 168 yang artinya:
"Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu"
Memakan yang halal dan thayib akan berbenturan dengan keinginan syetan yang menghendaki agar manusia terjerumus kepada yang haram. Oleh karena itu menghindari yang haram merupakan sebuah upaya yang harus mengalahkan godaan syetan tersebut.
Mengkonsumsi makanan halal dengan dilandasi iman dan taqwa karena semata-mata mengikuti perintah Allah merupakan ibadah yang mendatangkan pahala dan memberikan kebaikan dunia dan akhirat. Sebaliknya memakan yang haram, apalagi diikuti dengan sikap membangkang terhadap ketentuan Allah adalah perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa dan keburukan.
Sebenarnya yang diharamkan atau dilarang memakan (tidak halal) jumlahnya sedikit. Selebihnya, pada dasarnya apa yang ada di muka bumi ini adalah halal, kecuali yang dilarang secara tegas dalam Al Qur'an dan Hadits. Semua yang berasal dari laut adalah halal untuk dimakan, sebagaimana ayat berikut ini:
QS Al Maidah : 94
"Dihalalkan bagimu (ikan) yang ditangkap di laut dan makanan yang berasal dari laut"
Beberapa ayat berikut ini menyebutkan bahwa dalam Al-Qur'an hanya sedikit yang tidak halal. Namun dengan perkembangan teknologi, yang sedikit itu bisa menjadi banyak karena masuk ke dalam makanan olahan secara tidak terduga sebelumnya. Beberapa larangan yang terkait dengan makanan haram tersebut adalah:
QS Al Maidah : 3
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya."
QS Al Baqarah : 173
"Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah."
QS Al Maidah : 4
"Dan makanlah binatang yang ditangkap dalam buruan itu untukmu dan sebutlan nama Allah ketika melepaskan hewan(anjing) pemburunya."
QS Al An'am : 121
"Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan sesungguhnya yang demikian itu fasik."
QS An Nahl : 67
"Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rizki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan."
QS Al Baqarah : 219
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya."
QS An Nisa : 43
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan."
Dari serangkaian ayat di atas dapat disimpulkan bahwa yang tergolong haram bukan hanya babi. Ada 5 macam yang dikategorikan sebagai barang haram yaitu:
Menghadapi kasus seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya makanan olahan yang telah tersentuh teknologi dan telah diolah sedemikian rupa statusnya menjadi samar (syubhat), sehingga dapat dibuktikan statusnya sebagai halal atau haram. Penentuan ini dilakukan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia berdasarkan kajian dan audit (pemeriksaan) yang dilakukan oleh LPPOM MUI.
Dalam undang-undang negara sendiri terdapat 3 regulasi tentang halal:
"Siapa yang menahan diri memakan makanan haram Allah akan selalu menolongnya"
Oleh karena itu mulai dari sekarang alangkah baiknya jika kita mulai menerapkan prinsip 'Halal is my life' dalam kehidupan sehari-hari!
sumber: food.detik..com
Selain sebagai bentuk tanggung jawab MUI untuk melindungi masyarakat, lembaga pengkajian halal-haram tersebut juga didirikan sebagai bagian dari upaya untuk memberikan ketenteraman batin umat. Caranya adalah dengan menerbitkan sertifikasi Halal untuk beberapa produk seperti pangan, obat, dan kosmetika sehingga aman untuk dikonsumsi kaum Muslim.
Bagi umat Islam, mengkonsumsi yang halal dan thayib (baik, aman, higenis) merupakan perwujudan dari ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah. Oleh karena itu tuntutan terhadap produk halal pun semakin gencar disuarakan konsumen muslim, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Hal ini terkait dengan perintah Allah kepada manusia, sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur'an, Surat Al Maidah: 88 yang artinya:
"dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya"
Memakan yang halal dan thayib merupakan perintah dari Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap manusia yang beriman. Bahkan perintah ini disejajarkan dengan bertaqwa kepada Allah, sebagai sebuah perintah yang sangat tegas dan jelas. Perintah ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah: 168 yang artinya:
"Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu"
Memakan yang halal dan thayib akan berbenturan dengan keinginan syetan yang menghendaki agar manusia terjerumus kepada yang haram. Oleh karena itu menghindari yang haram merupakan sebuah upaya yang harus mengalahkan godaan syetan tersebut.
Mengkonsumsi makanan halal dengan dilandasi iman dan taqwa karena semata-mata mengikuti perintah Allah merupakan ibadah yang mendatangkan pahala dan memberikan kebaikan dunia dan akhirat. Sebaliknya memakan yang haram, apalagi diikuti dengan sikap membangkang terhadap ketentuan Allah adalah perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa dan keburukan.
Sebenarnya yang diharamkan atau dilarang memakan (tidak halal) jumlahnya sedikit. Selebihnya, pada dasarnya apa yang ada di muka bumi ini adalah halal, kecuali yang dilarang secara tegas dalam Al Qur'an dan Hadits. Semua yang berasal dari laut adalah halal untuk dimakan, sebagaimana ayat berikut ini:
QS Al Maidah : 94
"Dihalalkan bagimu (ikan) yang ditangkap di laut dan makanan yang berasal dari laut"
Beberapa ayat berikut ini menyebutkan bahwa dalam Al-Qur'an hanya sedikit yang tidak halal. Namun dengan perkembangan teknologi, yang sedikit itu bisa menjadi banyak karena masuk ke dalam makanan olahan secara tidak terduga sebelumnya. Beberapa larangan yang terkait dengan makanan haram tersebut adalah:
QS Al Maidah : 3
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tecekik, yang dipukul, yang jatuh ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kamu sempat menyembelihnya."
QS Al Baqarah : 173
"Sesungguhnya Allah yang mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah."
QS Al Maidah : 4
"Dan makanlah binatang yang ditangkap dalam buruan itu untukmu dan sebutlan nama Allah ketika melepaskan hewan(anjing) pemburunya."
QS Al An'am : 121
"Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan sesungguhnya yang demikian itu fasik."
QS An Nahl : 67
"Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rizki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan."
QS Al Baqarah : 219
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi; Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya."
QS An Nisa : 43
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan."
Dari serangkaian ayat di atas dapat disimpulkan bahwa yang tergolong haram bukan hanya babi. Ada 5 macam yang dikategorikan sebagai barang haram yaitu:
- Bangkai: yaitu hewan yang mati bukan karena disembelih atau diburu hukumnya jelas haram. Bahaya yang ditimbulkan bagi agama dan badan manusia sangat nyata, sebab pada bangkai terdapat darah yang mengendap sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.
- Darah: darah yang mengalir adalah haram hukumnya. Sedangkan hati, limpa, serta sisa-sisa darah yang menempel pada daging atau leher setelah disembelih adalal halal.
- Babi: Babi peliharaan maupun liar baik jantan maupun betina dan minyaknya sekalipun adalah haram hukumnya.
- Binatang yang disembelih selain menyebut nama Allah: Setiap hewan yang disembelih dengan selain nama Allah hukumnya haram, karena Allah mewajibkan agar setiap makhluk-Nya disembelih dengan nama-Nya yang mulia.
- Khamer atau minuman yang memabukkan
Menghadapi kasus seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya makanan olahan yang telah tersentuh teknologi dan telah diolah sedemikian rupa statusnya menjadi samar (syubhat), sehingga dapat dibuktikan statusnya sebagai halal atau haram. Penentuan ini dilakukan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia berdasarkan kajian dan audit (pemeriksaan) yang dilakukan oleh LPPOM MUI.
Dalam undang-undang negara sendiri terdapat 3 regulasi tentang halal:
- UU RI No.7 Tahun 1996 (Tentang Pangan) dimana dalam Pasal 30
- Wajib mencantumkan label.
- Isi Label mencakup: nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat produsen, keterangan tentang halal, tanggal dan bulan kadaluarsa.
- Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999: Definisi pangan halal (pasal 1 ayat 5) adalah Pangan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, baik yang menyangkut bahan baku pangan, bahan tambahan pangan, bahan bantu dan bahan penolong lainnya termasuk bahan pangan yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iradiasi pangan, dan yang pengelolaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum agama Islam.
- Joint FAO/WHO Food Standards Programme Codex Alimentarius Commission CAC/GL 24-1997 1: yaitu salah satu organisasi dunia yang mengatur tentang Term of 'Halal'.
"Siapa yang menahan diri memakan makanan haram Allah akan selalu menolongnya"
Oleh karena itu mulai dari sekarang alangkah baiknya jika kita mulai menerapkan prinsip 'Halal is my life' dalam kehidupan sehari-hari!
sumber: food.detik..com
Apa Itu Halal?
By Unknown
Ahad 10 Rabiulawal 1435 / 12 Januari 2014 09:16

MASYARAKAT awam sekarang sudah tidak perlu susah lagi untuk mengecek status kehalalan sebuah produk. Kini, dengan semakin majunya perkembangan teknologi semua itu dengan gampang dilakukan.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) telah meluncurkan sebuah aplikasi canggih yang bisa memberikan informasi detail tentang kehalalan sebuah produk. Aplikasi berbasis Android yang dinamakan ‘Pro Halal MUI’ ini secara resmi diluncurkan pada Sabtu kemarin (11/1/2014) pada saat milad ke-25 tahun LPPOM MUI.
“Dengan teknologi ponsel Android, masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang kehalalan produk, serta tanggal kadaluwarsa dari sertifikat halal yang ada pada kemasan produk, melalui scanning barcode menggunakan aplikasi mobile yang bernama Pro Halal MUI,” ungkap direktur LPPOM MUI, Ir.Lukmanul Hakim, Msc kepada tamu dan undangan yang memenuhi lantai satu gedung Global Halal Centre di Bogor Sabtu kemarin.
Pro Halal MUI atau Produk Halal MUI adalah sebuah program aplikasi berbasis Android untuk mengecek status kehalalan sebuah produk secara mudah. Cukup dengan perangkat gadget Android minimal versi 2.3 Gingerbread dan program Pro Halal MUI yang sudah terinstal, konsumen dapat mengecek informasi kehalalan sebuah produk dengan menscan/menyorot tanda barcode yang ada di kemasan produk. Informasi kehalalan produk yang dapat diperoleh di antaranya adalah nama perusahaan, nama produk, nomor sertifikasi halal serta tanggal berlaku.
Sayangnya meski sudah dinyatakan resmi diluncurkan, aplikasi Android yang sangat membantu ini setelah Islampos.com cek ke Play Store ternyata masih belum tersedia.
Dalam demo penggunaan aplikasi Pro Halal MUI, menteri koordinator perekonomian Hatta Rajasa dan Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin didaulat untuk mencoba aplikasi tersebut dengan menscanning kode barcode dari salah satu produk yang diberikan pihak panitia.
Cek Produk Halal, LPPOM MUI Luncurkan Aplikasi Pro Halal MUI
By Unknown
Rabu, 25 Maret 2015 - 06:22 WIB
Setelah di scan akan keluar nama perusahaan yang memproduksi, kapan kadarluasanya dan nomor sertifikat halal itu sendiri

Rep: Anton R
Editor: Cholis Akbar
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com
dan Segera Update aplikasi hidcom untuk Android
. Install/Update Aplikasi Hidcom Android Anda Sekarang !
Cek Kehalalan Produk Lewat Aplikasi Pro Halal MUI di HP Anda
By Unknown
Langganan:
Postingan (Atom)