Berjalan menyusuri gang demi gang dr depan rumahku hingga tembus ke
persima satu, lalu terus berjalan melewati sekolah PAUD 'Aisyiyah hingga
tanjakan Season City, menaiki tangga penyebrangan yg melelahkan menuju
shelter busway Jembatan Besi, padatnya penumpang busway yg berdiri adl
suatu anugerah jk dpt tempat duduk. Turun di Shelter Kuningan Barat
menuju Kuningan Timur adl satu cerita perjuangan lagi, melewati tangga
penyebrangan yg lumayan tinggi & panjang. Kadang aku terlewat dr
shelter ini saking lelahnya menunggu mendapatkan busway & berdiri
sepanjang perjalanan dari Jembatan Besi sampai Kuningan Barat, hingga
aku memilih turun di Shelter Pancoran Barat, terpaksa aku harus balik
lagi ke Kuningan Barat.
Sebenarnya aku suka naik busway, terutama jika dapat tempat duduk, tp mana betah duduk jk didekatku ada ibu2 paruh baya atau ibu2 hamil, aku hrs mengalah. Aku suka menikmati perjalanan, menyaksikan kesibukan dijalan, menikmati jln Kyai Tapa, S. Parman & Gatot Subroto menuju Jln Rasuna Said, sepanjang jalan ini adl rajanya macet & rajanya banjir... Dan aku hampir lupa dgn cerita itu smw.
Aku hampir lupa dg kemacetan di daerah Rasuna Said jg, jika aku keluar kantor jam 5 sore, maka di shelter busway GOR Soemantri aku baru dpt bus 1 jam kemudian, 2,5 jam pun pernah, saking padatnya, jg krn rasuna said adl kawasan perkantoran di sepanjang jalannya, maka pd jam 5 sore itu smw karyawan yg plg menuju kendaraan, dan macet yg luar biasa terjadi. Kata org sih skrg ini setelah diberlakukan denda 1jt utk mobil & 500rb utk motor busway lumayan lancar, benarkah...? Kelelahan bercampur dg kemacetan, jg pekerjaan yg tdk kenal waktu, meski sdh jam plg, msh saja ada kata "urgent" utk pekerjaan2 diluar jam kantor, resiko memang bekerja di kantor dg perbedaan waktu. DiJakarta jam pulang kantor, di Saudi pada baru mulai kerja,,,Luar Biasa!
Aku hampir lupa dg smw cerita itu, aku tak lagi merasakan teriknya matahari di tengah kemacetan grogol, kini aku melewati jalan Tanah Abang, tembus hingga ke Rasuna Said bersama motor & teman setia dibelakangku...:) Alhamdulillaah, dengan motor waktu & tenagaku lbh efisien, lbh hemat, aku bs motong jalan & menggunakan wktku utk yg lain. Pulang kerja aku pun tdk perlu repot2 menunggu berjam2 di shelter busway, segala puji bagimu Ya Allah...
Sent from BlackBerry® on 3
Sebenarnya aku suka naik busway, terutama jika dapat tempat duduk, tp mana betah duduk jk didekatku ada ibu2 paruh baya atau ibu2 hamil, aku hrs mengalah. Aku suka menikmati perjalanan, menyaksikan kesibukan dijalan, menikmati jln Kyai Tapa, S. Parman & Gatot Subroto menuju Jln Rasuna Said, sepanjang jalan ini adl rajanya macet & rajanya banjir... Dan aku hampir lupa dgn cerita itu smw.
Aku hampir lupa dg kemacetan di daerah Rasuna Said jg, jika aku keluar kantor jam 5 sore, maka di shelter busway GOR Soemantri aku baru dpt bus 1 jam kemudian, 2,5 jam pun pernah, saking padatnya, jg krn rasuna said adl kawasan perkantoran di sepanjang jalannya, maka pd jam 5 sore itu smw karyawan yg plg menuju kendaraan, dan macet yg luar biasa terjadi. Kata org sih skrg ini setelah diberlakukan denda 1jt utk mobil & 500rb utk motor busway lumayan lancar, benarkah...? Kelelahan bercampur dg kemacetan, jg pekerjaan yg tdk kenal waktu, meski sdh jam plg, msh saja ada kata "urgent" utk pekerjaan2 diluar jam kantor, resiko memang bekerja di kantor dg perbedaan waktu. DiJakarta jam pulang kantor, di Saudi pada baru mulai kerja,,,Luar Biasa!
Aku hampir lupa dg smw cerita itu, aku tak lagi merasakan teriknya matahari di tengah kemacetan grogol, kini aku melewati jalan Tanah Abang, tembus hingga ke Rasuna Said bersama motor & teman setia dibelakangku...:) Alhamdulillaah, dengan motor waktu & tenagaku lbh efisien, lbh hemat, aku bs motong jalan & menggunakan wktku utk yg lain. Pulang kerja aku pun tdk perlu repot2 menunggu berjam2 di shelter busway, segala puji bagimu Ya Allah...
Sent from BlackBerry® on 3
Aku Hampir Lupa
By Unknown

Pukul setengah tiga siang... lima belas menit menuju adzan ashar... dan aku belum solat zuhur...
"Solat yuk nah, minta pertolongan Allah lewat sabar dan solat..." ajak diriku dalam hati.
Tak lama aku merubah posisiku dari tidur di atas lantai menjadi duduk, lantas kutumpuk dua
batal diatas pahaku sambil bersila, aku pun melanjutkan tidurku... tp tetap saja aku gelisah karena
belum solat zuhur... "siapa yg nyuruh kk nyari solusi?"
statement yg sering ku terima lewat bbm itu membangunkan tidurku...
Alhamdulillah aku bisa solat zuhur, beberapa menit kemudian adzan ashar berkumandang.
Ya Allah, terima kasih aku tidak melalaikan solat zuhurku, karena kutahu,
biasanya aku akan tidur lebih lama lantaran aku tak dapat menyelesaikan masalah, tak dapat
solusi dari hal-hal yang kujadikan masalah...
Hari ini, kenapa Allah beri aku sakit, boleh jadi bentuk tarbiyah Allah juga... bentuk pembinaan
Allah kepadaku... Aku hanya diminta berikhtiar untuk sembuh, perihal nantinya aku sembuh atau
sehat itu kuasa Allah. Meski tenagaku tak cukup banyak, tp aku tetap saja tidak betah melihat sampah
yang menumpuk di pojokan ruangan dapur, aku pun segera memindahkannya ke tong sampah depan.
Aku minta tlg pada Alifia dan Aulia, tp mereka masuk kamar, bahasa halusnya mereka menolak.
Aku kesal, rasanya berurusan dengan kedua anak ini harus dengan dua hal, yang pertama dgn dimarahin
atau dengan transaksi. Tapi apa iya harus spt itu? Aku hanya bayangkan diriku yg menurut kalo
disuruh apa aja sama kakak-kakakku, tp kenapa dua keponakanku ini sekarang malas? Rasanya aku tidak pelit kalo urusan jajan, trus rasanya dirumah tdk ada yg berlaku keras terhadap mereka berdua, tp
kenapa mereka, terutama Alifia begitu keras? beda dengan keponakanku yang lain... Ahh, mungkin karena
mereka sudah melihat kami setiap hari, jadi tidak segan... beda dengan keponakan yg lain. Aku juga bodoh,
mana bisa aku paksakan kedua orang tua Aulia dan Alifia agar dpt mendidik mereka seperti yg aku
pikirkan, toh pendidikan mereka juga terbatas, pergaulan mereka juga terbatas, dan pendapatan mereka juga terbatas... rasanya aku bodoh jika menuntut mereka utk berbuat lebih.
Sejujurnya aku agak kelimpungan menghadapi Alifia, ya... Alifia... sosok Alifia mengingatkanku pd "ihsan" pemeran utama film "taare zameen par" garapan aamir khan, satu produksi film dengan "three idiots"
Hari ini Alifia membuatku kesal, aku memintanya untuk membuang sampah, sampah itu sudah rapi kuikat
agar tdk mudah terurai, awalnya ia menolak, lalu aku memintanya sekali lagi utk membuang sampah itu,
maksudku memintanya agar ia rajin, tp ternyata aku salah paham. Ia memegang sampah itu dengan jiji,
yang membuat aku kesal keranjang sampah ia letakkan diatas bangku plastik kecil, dan kedua tangannya ia peperkan ke tembok... Hadoooh... aku benar-benar kesal dibuatnya. Aku yang biasa bersih jd naik darah, aku langsung pindahkan tempat sampah dan mengambil kain pel yg sudah kubasahi, kubersihkan bangku dan tembok rumah yg td di peper Alifia, aku juga meminta kakakku Lina, utk membereskan sampah yg tak dirapikan Alifia. Anehnya, kenapa Alifia tau bagaimana berekspresi kesal? kesal kepadaku karena memintanya sekedar membuang sampah. Kenapa ia tidak mau? logikaku mengatakan, bukankah itu mudah...? Orang-orang yg tidak kenal Alifia cuma tau satu cara menghadapi Alifia, marah-marah... mungkin juga termasuk aku karena kadang suka sebel juga sama sikapnya. Alifia itu dyselexia, sekolah di SLB adakah membuat keadaannya menjadi lebih baik atau sebaliknya...? Aku punya keterbatasan menghadapi anak ini. Alifia suka menyerangku secara fisik jika aku isengin atau marahin, akupun bingung jdnya... knp anak ini jd spt ini ya...? mau balas gimana, ga dibalas dia mukulin terus...yang anehnya, bukan aneh mungkin ya, tapi seperti itulah anak kecil, setengah jam setelah aku marah sama Alifia atau Aulia, mereka tidak akan melupakannya... dan akan bermain lagi... "bibi nunah dikamar mandi ya...?" tanya Aulia yang ingin masuk kamar mandi, sementara aku mau mengambil wudhu utk solat zuhur yg tinggal lima belas menit lagi. Aku suka mendengar kepolosan Aulia, maafin bibi hari ini ya...
entah apa yang membuatku kesal pada Alifia dan Aulia...
Aku kesal mungkin karena, aku tidak mampu melakukan sesuatu hal yang besar untuk mereka. Kedua orang tua mereka memang unik, dan bukan salahku... dan aku tidak perlu mencari solusi utk mereka.
Andai aku mampu, aku ingin bawa Alifia ke ahli-ahli terbaik, untuk mengetahui anak ini kenapa, kenapa Alifia seperti ini, berbeda dari yang lain. Aku ingin bawa Alifia ke salah seorang temanku yg istrinya adalah dosen di UNJ Pendidikan Luar Biasa, tp aku terbentur biaya. Anak-anak yang berkebutuhan khusus ini biayanya mahal. Untungnya Alifia tidak autis, ia masih menangkap jika diajak berbicara. Meski pengaturan emosinya itu tidak jelas sekali, orang sedih dia tertawa... org tertawa ia sedih... gajebo. Aku tidak bisa menyalahkan kedua orang tuanya, meski aku pernah cukup kesal dengan bapaknya,,, aku suka terpancing emosi jika Alifia dimarahin bapaknya, seolah-olah aku tidak terima Alifia diperlakukan seperti itu... tp, yaa aku sudah berikhtiar ya Allah... agar anak ini tidak lagi keras... bukan salah Alifia kenapa Allah takdirkan Alifia menjadi seperti ini. Alifia dan Aulia... tetap tumbuh ya... jangan tidur malam-malam... jangan menangis setiap mau mandi sebelum sekolah... jangan main jauh-jauh... sikat gigi ya sebelum tidur... dan orang-orang dewasa sepertiku hanya punya segudang aturan utk kuberikan kepadamu... karena betapa terbatasnya aku utk memberi ruang untukmu tumbuh...
Aku, adakah ini salahku...? bukan... bukan salahku.... juga bukan kewajibanku untuk menjadikan segalanya berubah dan menjadi lebih baik. Alifia harus tetap sekolah meski hanya ibunya yg semangat utk mengantarnya sekolah, lina... nah minta maaf, nah terlalu banyak nuntut sama lina. Padahal perjuangan lina membesarkan kedua anak dgn kebutuhan spt mereka berdua sudah lumayan berat. Sekolah yg jauh di cengkareng, berangkat pagi-pagi, pulang sekolah yang jauh, dsb...dsb...
Maafin nunah yg belum bisa melakukan hal-hal yang berarti utk lina dan keluarga...
Ya, karena tadi aku sempat kesal pada Alifia dan Aulia, aku langsung tertidur dikamar, diatas lantai dengan pintu kamar terbuka dan laptop fatiah yang masih menyala... dan aku berdoa kepada Allah, jangan jadikan aku lemah lantaran aku terbatas dalam berbuat dan memahami orang lain, jangan jadikan aku lemah lantaran keadaan yang telah Engkau tetapkan untuk keluargaku... Aamiin.
Dengan Sabar dan Solat
By Unknown
Lelah sekali, sgt ingin terlelap, tp pergolakan di lambungku spt mengajakku bercakap, "tlg perhatikan kembali kesehatanmu fath!"
Tidak ada yg kebetulan, bhw ba'da maghrib itu tilawahku & jg tilawah saudaraku pipi, bs kelar 1 Juz, aku jg bertemu Pa Muslim & Bu Lia org penting ditempat kerjaku dlm perjalanan wudhu, aku jg bertemu dg Brother Haitham, surprise aja ketemu Haitham krn selama ini komunikasi terbatas di email, telp jg jarang. Aku senang dg respon Haitam yg mengatakan aku cepat dlm merespon email2 beliau...:)
Di moment International Islamic Tour, JCC Hall B itu maagku kambuh!! Waduh, siapa yg sangka? Siapa yg ngira? 2 Tablet Mecosin + 2 Tablet Myloxan sdh ku kunyah, tp lilitannya msh terasa perih.
Ga kebayang saat di event kyk gitu maagku kambuh? Pi, terima kasih utk cup teh manis panasnya yg nikmat & nasi sup kaki sapinya yg lezat... & lirih2 doamu spt asam mefenamat yg biasa kumakan, sungguh menyembuhkan rasa sakit itu. Di moment itu jg, Alhamdulillaah aku bs buka rekening BSM bareng pipi, aku katakan pd pipi, "pi, jgn berantem lg ya, qt buka rekening di KCP BSM yg sama ini!?" Pintaku sambil becanda. Selepas makan di samping kanan gedun JCC, maagku lumayan berkurang, syukur Alhamdulillaah aku bs mengendarai motor plg.
Di penghujung malam ini, aku sgt ingin menikmati kelelahanku dlm lelap, tp Allah blm izinkan... Meski kedua telingaku sdh kumanjakan dg lantunan nasyid & murottal... Aku sgt ingin tidur ya Allah, tp perutku...tdkkah ia jg ingin beristirahat? Knp msh sj terus mengajakku bercakap, aku...aku...aku... Aku mohon ampun atas dosa yg melalaikan aku dr mengingatMu ya Rabb.
Terima kasih utk es campurnya bu-e, meski manisnya es traktiran itu terasa pahit di tenggorokanku,,,ya, gula mahal skrg. Jg pengalamanku bersamamu dlm perjalanan hari ini bu-e, sgt2 berkesan...:)
Mba Asa, aku ga sengaja koq utk dtg sore2 ke rmh mba asa, tp kalo emg rizki dr Allah gmn lg ya? :D Ayam Pecel + Tahu Tempenya terasa perlu ditahan lama2 di kerongkonganku, krn lezat sekali, aku suka mba.
Tidak ada yg kebetulan, ya... Tdk ada, siapa sangka runutan smw kejadian itu, dan diskusi2ku dgmu ttg pekerjaan itu, ttg karakter tanda-tanganku, dan ttg "ikhlas" thd ketentuan2 Allah memberi kesan tersendiri yg singgah dlm hatiku, aku sadar Allah telah mengirimkanmu pdku utk membangunkan potensi2 diriku yg lain, yg selama ini lama tertidur...terima kasih adikku sayang...:) dan malam ini, aku berterima kasih utk setiap kebaikan yg Kau berikan... dan malam ini aku sgt ingin beristirahat... Bismika Allahumma ahya wa aamuut.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
اللَّهُمَّ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شَافِي إِلاَّ أَنْتَ وَلاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغاَدِرُ سَقَماً
"Ya Allah! sembuhkanlah! Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada penyembuh melainkan Engkau dan tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan Engkau. (Sembuhkanlah) Dengan suatu sembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikitpun...
Sabtu pagi itu aku baru saja menyelesaikan dua trip cucian, selepas menjemur dan bersih-bersih aku langsung ngacir ke tempat pipi utk bantu finishing kebutuhan yankes liqoan plus dpra setempat besok, di masjil Assasul Islamiyah aku mendapat waktu zuhur dan lima lembar tilawah, yah wajar sih kalo sabtu itu kesehatanku ngedrop... aku bolak balik ngantar biskut, aqua dan gelas... trus ngantar bue ke jembatan lima, aku tidak tahu sebelumnya jika bue mnt antar ke jembatan lima, aku pikir hanya anter ke krendang, krn krendang deket, lepas dari antar bue aku langsung ke senayan... dan endingnya, esok pagi aku tak mampu berdiri... dan kegiatan yankes pun aku tak mampu hadiri... ketika kegiatan yankes di kelurahan yg berbeda aku coba hadiri, kesehatanku malah semakin nge-drop...
ya...ya...ya... aku harus istirahat total saat ini...
Tidak Ada Yg Kebetulan... --on busy day--
By Unknown
Sakit itu ga enak!
Karena saat sakit aku ga bisa ngapa-ngapain...
Aku harus minum obat yg bikin mual...
Aku juga dibatasi utk makan dan minum...
Aku jd ngerepotin org krn hrs mengantarku berobat,
atau membersihkan muntahku, atau mengantarkan makan minumku...
Aku jd byk keterbatasan...
Dan yang terakhir, sakit itu bikin pengeluaran membengkak...
Budgeting kesehatan warga jepang lebih baik drpd org Amerika, sedangkan budgeting kesehatan utk org Indonesia adl budgeting ke tiga belas setelah pulsa hp aman, dsb...dsb... termasuk aku... :D
Dan hari ini aku pun baru benar-benar menyadari bahwa "kesehatan adalah investasi"
Yang jadi masalah adalah saat sakit itu kita mengkonsumsi obat dengan dosis tinggi, artinya kita mengkonsumsi obat yg "cukup bergizi', sedangkan saat kita sehat, kita makan makanan seadanya,
ada yg jual bakso, ya beli bakso, adanya di rumah telur ya makan telur, tp kalo telur masih bergizi lah ya...
Aku menyimpulkan, obat yg kita konsumsi lebih bergizi daripada makanan kita sehari-hari...
ironis memang... itu pun masih sukur bisa makan, kadang kita suka menyepelekan makan...
menunda-nunda makan karena "nanggung" dengan kesibukan, atau malas utk keluar cari makan jika
memang di rumah atau di tempat kerja kita jauh dari akses makanan.
Tiga bulan kemarin sebelum bulan desember, dengan percaya dirinya aku mengatakan "aku sehat dan rasanya aku sudah tidak pernah sakit lagi" tapi kenapa desember ini aku jatuh sakit?
"Kalo maag ga sembuh larinya ke thypus, kalo thypus ga ada perubahan larinya ke liver" kata alil.
Innalillahi, ngeri kali... "makan yg lunak-lunak dulu, kurangin deh kerja yg berat-berat" kata abangku syahril.
Maag kali ini sedikit berbeda dari maag yg kemarin...
meski aku sendiri masih menyangkal bahwa "aku tidak punya riwayat maag",
sebagai bentuk penolakanku bahwa aku sulit menerima realita bahwa aku sakit.
Kalo ga terpaksa, aku ga mau ke dokter sebenarnya...
Tapi maag kali ini memang sedikit berbeda...
Pulang berobat dr RSUD Tarakan, aku panas-panasan ke kantor, aku pikir aku bisa sedikit rileks di kantor... selama di kantor aku sudah tiga kali diare, badanku tiba-tiba jadi panas/demam dan pusing...
dan aku benar-benar butuh istirahat.
Motor kutinggal di kantor, "tolong liat-liat ya reen" pintaku via bbm pd teman sekantorku...
Aku pulang naik taksi bareng pipi.
Terima kasih sdh meng-guide ku utk buat oralit dan meminum panadol pd pipi, shg aku punya sedikit
daya utk sekedar berjalan pulang kerumah malam itu...
Kepala pusing berat malam itu dan aku memilih utk duduk saja di lobby epiwalk, sambil memperhatikan
orang-orang mem-pick-up naik turun kendaraan di depanku...
Aku mengisi waktuku dengan membaca koran kompas "karier" yang kubeli sabtu kemarin,
sambil aku mencari pekerjaan baru yg lbh settle.
Maagku kali pertama, tak ada makanan yg dapat kumakan... sepulang berobat dituntun upi ke klinik,
aku masih ingat, tablet selaput sudah kukunyah, disusul kemudian aku mencoba memakan makanan,
aku tidak ingat makan apa wkt itu, yg jelas...semuanya aku muntahkan dikamar... untung aja ga kena kasur...
dan fatiah yg membereskan muntahku yg berwarna kuning... bercampur dengan warna obat selaput yg
sudah kukunyah yg jg berwarna kuning...
Selepas pipi menyarankan aku utk tidak meminum kopi atau teh, maagku sdh jarang kambuh...
dan benar-benar tidak pernah kambuh...
tp aku jenuh dg pekerjaan di kantor, suntuk... dan kopi mmg membuatku sedikit rileks...
dan maagku mulai kambuh lagi...
Tapi apa iya kesehatanku ngedrop lantaran aku tidak tahan dgn angin malam...?
Atau karena akhir-akhir ini aku sering tidur malam...
dan aku sudah kesulitan untuk bangun jam tiga malam...
sudah sulit aku mendengar lanturan adzan subuh yg merdu, kresek-kresek mix yg dibunyikan
garin masjid dekat rumahku...
atau makananku sudah mulai kurang sehat...?
Astaghfirullah... banyak sekali PR-ku...
khwatirnya aku jdi menyalahkan org lain atas sakit ku ini...
Allahummasyifaan ajilan...
Terima kasih atas saudara-saudaraku yg sdh menemaniku, menjagaku, mengingatkanku, merawatku selama aku sakit...
Semoga Allah menjaga kesehatan kalian semua sampai akhir hayat...
Aamiin...
Menikmati waktu istirahat total dirumah...
nyatanya kesehatanku malah nge-drop.
Karena saat sakit aku ga bisa ngapa-ngapain...
Aku harus minum obat yg bikin mual...
Aku juga dibatasi utk makan dan minum...
Aku jd ngerepotin org krn hrs mengantarku berobat,
atau membersihkan muntahku, atau mengantarkan makan minumku...
Aku jd byk keterbatasan...
Dan yang terakhir, sakit itu bikin pengeluaran membengkak...
Budgeting kesehatan warga jepang lebih baik drpd org Amerika, sedangkan budgeting kesehatan utk org Indonesia adl budgeting ke tiga belas setelah pulsa hp aman, dsb...dsb... termasuk aku... :D
Dan hari ini aku pun baru benar-benar menyadari bahwa "kesehatan adalah investasi"
Yang jadi masalah adalah saat sakit itu kita mengkonsumsi obat dengan dosis tinggi, artinya kita mengkonsumsi obat yg "cukup bergizi', sedangkan saat kita sehat, kita makan makanan seadanya,
ada yg jual bakso, ya beli bakso, adanya di rumah telur ya makan telur, tp kalo telur masih bergizi lah ya...
Aku menyimpulkan, obat yg kita konsumsi lebih bergizi daripada makanan kita sehari-hari...
ironis memang... itu pun masih sukur bisa makan, kadang kita suka menyepelekan makan...
menunda-nunda makan karena "nanggung" dengan kesibukan, atau malas utk keluar cari makan jika
memang di rumah atau di tempat kerja kita jauh dari akses makanan.
Tiga bulan kemarin sebelum bulan desember, dengan percaya dirinya aku mengatakan "aku sehat dan rasanya aku sudah tidak pernah sakit lagi" tapi kenapa desember ini aku jatuh sakit?
"Kalo maag ga sembuh larinya ke thypus, kalo thypus ga ada perubahan larinya ke liver" kata alil.
Innalillahi, ngeri kali... "makan yg lunak-lunak dulu, kurangin deh kerja yg berat-berat" kata abangku syahril.
Maag kali ini sedikit berbeda dari maag yg kemarin...
meski aku sendiri masih menyangkal bahwa "aku tidak punya riwayat maag",
sebagai bentuk penolakanku bahwa aku sulit menerima realita bahwa aku sakit.
Kalo ga terpaksa, aku ga mau ke dokter sebenarnya...
Tapi maag kali ini memang sedikit berbeda...
Pulang berobat dr RSUD Tarakan, aku panas-panasan ke kantor, aku pikir aku bisa sedikit rileks di kantor... selama di kantor aku sudah tiga kali diare, badanku tiba-tiba jadi panas/demam dan pusing...
dan aku benar-benar butuh istirahat.
Motor kutinggal di kantor, "tolong liat-liat ya reen" pintaku via bbm pd teman sekantorku...
Aku pulang naik taksi bareng pipi.
Terima kasih sdh meng-guide ku utk buat oralit dan meminum panadol pd pipi, shg aku punya sedikit
daya utk sekedar berjalan pulang kerumah malam itu...
Kepala pusing berat malam itu dan aku memilih utk duduk saja di lobby epiwalk, sambil memperhatikan
orang-orang mem-pick-up naik turun kendaraan di depanku...
Aku mengisi waktuku dengan membaca koran kompas "karier" yang kubeli sabtu kemarin,
sambil aku mencari pekerjaan baru yg lbh settle.
Maagku kali pertama, tak ada makanan yg dapat kumakan... sepulang berobat dituntun upi ke klinik,
aku masih ingat, tablet selaput sudah kukunyah, disusul kemudian aku mencoba memakan makanan,
aku tidak ingat makan apa wkt itu, yg jelas...semuanya aku muntahkan dikamar... untung aja ga kena kasur...
dan fatiah yg membereskan muntahku yg berwarna kuning... bercampur dengan warna obat selaput yg
sudah kukunyah yg jg berwarna kuning...
Selepas pipi menyarankan aku utk tidak meminum kopi atau teh, maagku sdh jarang kambuh...
dan benar-benar tidak pernah kambuh...
tp aku jenuh dg pekerjaan di kantor, suntuk... dan kopi mmg membuatku sedikit rileks...
dan maagku mulai kambuh lagi...
Tapi apa iya kesehatanku ngedrop lantaran aku tidak tahan dgn angin malam...?
Atau karena akhir-akhir ini aku sering tidur malam...
dan aku sudah kesulitan untuk bangun jam tiga malam...
sudah sulit aku mendengar lanturan adzan subuh yg merdu, kresek-kresek mix yg dibunyikan
garin masjid dekat rumahku...
atau makananku sudah mulai kurang sehat...?
Astaghfirullah... banyak sekali PR-ku...
khwatirnya aku jdi menyalahkan org lain atas sakit ku ini...
Allahummasyifaan ajilan...
Terima kasih atas saudara-saudaraku yg sdh menemaniku, menjagaku, mengingatkanku, merawatku selama aku sakit...
Semoga Allah menjaga kesehatan kalian semua sampai akhir hayat...
Aamiin...
Menikmati waktu istirahat total dirumah...
nyatanya kesehatanku malah nge-drop.
Ala-maag...! Kenapa Jadi Resmi Sakit Begini...??
By Unknown
Maksudnya bukan obat utk mual, tapi obat-obat itu benar-benar sudah bikin aku mual.
Aku sudah benar-benar jenuh dengan obat-obat itu, tapi kenapa sakit kali ini baru merasa klimaksnya
bahwa aku benar-benar mual dengan obat? kemarin kemana aja?
Asam mefenamat sudah akrab sejak aku SMA, amoxycilin antibiotik pertama yg kukenal, selanjutnya aku
mulai akrab dengan obat-obat dari dokter THT-ku, mulai dari Rhinofed, methylprednisolone, dsb. Sampai-sampai aku hafal nama-nama obat itu. Aku ingat saat Astri teman SMA-ku mau meminjam pulpen dariku,
ia kupersilahkan utk mengambil langsung dari dalam tempat pensilku, endingnya ia akan komen "ini tempat pensil apa tempat obat?"
Hadoooooh, aku bosan dengan obat-obat itu...
efek sampingnya itu loh... mengurangi daya tahan tubuhku....
Kenapa juga dokter-dokter itu memaksakan diri menuliskan resep,
sementara menuliskan resep adalah bidangnya apoteker?
Apalagi prinsip obat menurut teman satu kostku yg anak farmasi mengatakan,
"obat A menimbulkan efek samping X, maka diberi obat B, obat B menimbulkan efek samping Y,
maka diberi obat C, obat C menimbulkan efek samping Z, maka diberi obat D, dst.
Sediaan kalo kata anak farmasi, bahasa lain dari obat, siapa yg tahan dengan efek sampingnya?
Aku akan membuang obat-obat itu jika sdh tidak diperlukan,
apalagi obat-obat warung, aku jarang minum itu.
Dan apapun itu, vitamin ataupun supplement yg bentuknya spt sediaan sintesis,
aku sudah antipati untuk memakannya, sdh mual.
Kenapa harus obat kimia?
Aku ingat dengan cerita dosenku, org barat kalo mau mencari kelinci percobaannya
utk mengetes kualitas obatnya itu, mereka akan coba disini, dengan org Indonesia,
nama obatnya Aspirin. Saat itu byk efek samping yg ditimbulkan dari Aspirin obat yg mrk
ciptakan, byk org Indonesia yg keracunan, jadinya mereka ga mengkonsumsi obat tsb dinegaranya.
Kalo anak farmasi biasa mencobakan obatnya sama tikus putih, kalo org barat mencobakan obatnya
ke orang Indonesia, huuuhuuuhuu.... menyedihkan sekali.
Kali ini aku benar-benar mual dengan obat itu.
Dan kali ini aku benar-benar ingin lepas dari obat-obat itu.
Setelah ini aku harus selalu sehat dan menjaga kesehatan! serius dah...!
Obat Mual
By Unknown
Langganan:
Postingan (Atom)