Geregetan...


Di suatu kesempatan, aku bertanya pada seorang yg kapasitasnya
sebagai guru-ku cukup kuhormati, aku bertanya pada beliau,
"kenapa perkembangan si-A (salah seorang temanku) itu lamban?"
sedangkan perkembangan yang lain kulihat ada kemajuan...?
Singkat cerita, ada seorang temanku A yg kalo dgn pendekatan
fisiologis ga bakal keliatan kalo perkembangan nih anak lamban,
tp coba deh secara psikologis, dari cara beliau berbicara, cara
beliau menjelaskan sesuatu, cara beliau bersikap akan mudah
bagi kita utk menerka, tp wallahua'lam juga sih.
Guruku bilang, beliau itu "ndablek" atau komen dari temanku
juga teman guruku yg lain, beliau itu "oneng!." Ya, statemen2
itu memang tidak semestinya keluar dari lisan2 mrk,
seseorang yg kukenal karena kesabarannya pun bisa jenuh juga,
lantaran sudah hampir 5 thn perkembangan temanku ini lamban.

Bagaimana denganku, secara fisiologis & psikologis, mungkin aku
tidak lamban, malahan aku sering terburu2 (isti'jal).
Aku sering diledekin dirumah dengan kakak2ku, jika aku ingin sesuatu
atau mau melakukan sesuatu, kakakku suka ngeledek "hayuuu...!,
sekarang yuuu...??!" ya, jarak antara apa yg aku ucapkan dengan apa
yg akan kerjakan biasanya tidak begitu jauh. Karena aku pun tidak suka
dengan org yg om-do (omong doang) or NATO (no action talk only).

Pada temanku yg perkembangannya lamban itupun aku pernah katakan
langsung pada beliau, "aku geregetan...!"
Geregetan kenapa? Karena dalam kondisi beliau yg masih labil pun,
beliau ingin mengubah hidup orang lain, ingin menolong orang lain,
ingin mengajarkan org lain...? bisa-kah? bisa pastinya... jgn pesimis
dan jangan meng-underestimate org lain. Saranku waktu itu padanya
adalah, pastikan jika ingin menyapu kotoran diruangan, kita menggunakan
sapu yang bersih, atau pastikan kita menggunakan kain pel yang bersih jg.
Karena jika kita ingin membersihkan tempat dgn sapu yg kotor, yg ada
ruangan mjd semakin kotor. Btw, impossible is nothing, bisa koq temanku
itu berubah & dalam waktu yang bersamaan beliau juga merubah org lain,
why not? asalkan punya & mengerti tahapan2nya... & mengikuti prosedurnya...

Disini, energi kesabaran sangat perlu2 di recharge/di reload.
Bukan soal temanku, atau guruku, tp soal aku, betapa kesabaran itu
adalah stock energi terbaik. Orang2 yg mampu bersabar itu performa-nye tenang,
meski jiwanya bergemuruh kuat utk merubah banyak hal. Karena menyelesaikan
problematika hidup tdk harus semuanya dgn emosi. Emosi akan menyerap
energi yg banyak setiap kali diaktifkan, jika tak punya energi, maka
sel2 hidup dalam diri kita akan terganggu, fatalnya jika terputus.
Na'udzubillah...

Emosi itu seperti air ombak, energinya yang kuat biasanya hanya utk
menghantam karang, membuyarkan bebatuan di pinggir pantai, mengombang-ambingkan
kapal2 yang berlayar diatasnya. Tapi jadilah seperti air laut yang tenang,
air laut di pertengahannya yang dalam, di kedalaman laut itu byk kelimpahan
makhluk hidup, banyak hal yang berharga. Bukan seperti ombak laut yang
hanya berada di tepian pantai. Mereka2 yang memiliki kedalaman ilmu, kedalaman
pengalaman, dan kedalaman jiwa itu tenang, karena ingin agar org lain mengambil
ilmu & manfaat darinya dengan utuh. Sedangkan di bagian atas permukaan laut,
kita kenal dengan tegangan permukaan... dlm ilmu fisika, sebuah jarum-pun
bisa diletakkan di atas permukaan air yg tenang, saking tenangnya...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar