Sabari Itu Menunggu...


Senin 18 November 2013


وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا

"Dan manusia bersifat tergesa-gesa." [al-Isrâ’/17:11]

Sambil memforward sms blast,aku menunggu bronze/stand hagatama di acara musyawarah kerja Himpuh di Mason Pine Hotel, Bandung. Alhamdulillaah aku teringat utk mengirim sms blast ketika tak sengaja aku membuka email, kesibukan 2-3 hariku membuat aktivitasku overlap, sampai2 bisa tidur ba'da shubuh sampai jam 8 pg aja luar biasa. Semalaman aku tidak tidur, perjalanan jakarta-bandung tak memberi space wkt utk tidur malam, krn harus prepare bahan2 utk dibagikan saat event.

Sabtu pagi kmrn "aku tdk dpt bangun", perasaan bersalah, perasaan kesal & perasaan sungkan bercampur. Bersalah krn sdh membuat saudaraku menungguku hingga 3 jam lebih, kesal krn bosku menambah wkt meeting hingga larut malam dan bersalah krn kelelahanku membuatku tak dapat menjemput teman kuliahku dulu di bandara.

Sabtu itu benar2 tdk ada yg mampu aku kerjakan, sehingga aku tidur seharian. Bunyi dering telp berkali2 dr temanku riri yg baru saja plg dari bandara membangunkan tidurku,,, jam 3 sore, ahh...aku selalu lemah menghadapi hal ini. Aku selalu tdk mampu menjelaskan kpd org lain ttg alasan aku membuat org menunggu, kecewa dg sikapku atau ketidakmampuanku menolak sesuatu.

Sabar itu menunggu...
Sebenarnya, siapa yg lambat & siapa yg terburu2, sehingga harus ada kata sabar...?
Sebenarnya, siapa yg menghalangi & siapa yg terhalangi, sehingga harus ada nasihat kesabaran...?

Seperti ketika aku sedang mengendarai motor, didepanku ada mobil box yg sedang ingin berputar,
sehingga mengambil hampir seluruh badan jalan, dgn aba2 tangan sang kernet meminta kendaraan di
depannya utk menunggu...? Aku, bisakah aku menunggu...? "sabar bu....!" kata sang kernet mobil,
memintaku agar mau menunggu, tp malahan yg kulakukan sebaliknya, aku minggir ke kanan & jalan dibagian belakang mobil yg sedang parkir, jadilah aku tetap berjalan ketika yg lain menunggu.

Menunggu & Ditunggu, 2 kata itu sudah aku proklamirkan sejak awal kuliah ketika teman2ku
menanyakan hal2 apa sj yg aku sukai & tidak aku sukai, ya itu, aku tidak suka menunggu & ditunggu,
sedangkan hal2 yg aku sukai ada begitu banyak varian & derivat2nya.

Siapa yg suka menunggu...? siapa yg bisa menunggu...?
Sabar itu menunggu... bukan pasrah...

اتق الله، واصبر ولا تستعجل
"Bertakwalah kepada Allah, sabarlah dan jangan engkau terburu - buru".

Lawan kata sabar adalah terburu2, sedangkan terburu2 berbeda dgn menyegerakan...
Tidak cocok belajar kesabaran dgnku sebenarnya, karena aku tipe org yg terburu2.
Kebiasaan multitasking ku sebenarnya adl pertanda betapa tidak baiknya aku mengelola diri & waktu.
Jarak antara aku menginginkan sesuatu dengan eksekusi itu paling2 cuma 15 menit, lebih dari itu aku bisa
demam...:) *lebay dah... atau istilah sepupuku dulu, spt kodok, kapan inget langsung loncat
(bilo takana, lumpek - minang).


إن فيك لخصلتين يحبهما الله : الحلم والأناة
"Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa."(Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Bagaimana perhitungannya utk bersabar? Adakah org2 yg bersabar itu tidak memiliki perhitungan?
atau jauh lebih baik perhitungannya? bagaimanakah kesudahan ddr org2 yg tergesa2...? fine-kah...?
Dan apakah menunggu itu selalu "wasting time...?"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar